Makna politik bagi politisi perempuan berdasarkan lokasi sosial - Sassya A. Pascha


Tugas Akhir/Skripsi Ilmu Politik
Disusun oleh: Sassya A. Pascha
Universitas Airlangga
Program Studi Ilmu Politik
Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik

Intisari:

Politik dipandang sebagai dunia yang penuh “kekerasan”, sebagai arena struggle for power. Akibatnya banyak yang menganggap dunia politik adalah dunia laki-laki. Sehingga perempuan dianggap tak pantas untuk berpartisipasi di dalamnya bahkan perempuan dikonstruksikan lemah dan takut terhadap kejadian yang kasar, keras, dan licik yang membuat perempuan menjadi semakin takut untuk terjun kedalam dunia politik. Tetapi bagaimana dengan para perempuan yang telah terjun ke dalam perpolitikan itu sendiri baik sebagai anggota partai politik maupun anggota legislatif, bagaimanakah mereka memaknai politik itu sendiri berdasarkan lokasi sosial mereka, yang menyangkut latar belakang, usia, etnis, agama, status perkawinan, pendidikan, dan organisasi-organisasi baik politik maupun non politik yang mereka ikuti dan juga seberapa besar pengaruh dukungan dari keluarga baik itu anak-anak ataupun suami dalam menunjang peran perempuan sebagai seorang politisi sehingga hal itu juga berpengaruh terhadap pemaknaan politik bagi mereka. Dan tak jarang pula hal tersebut membuat sebagian besar para politisi perempuan memaknai politik secara feminim dimana politik tidak lagi dilakukan dengan cara-cara yang kasar, kotor dan licik tetapi lebih pada politik yang dilakuakan dengan cara-cara yang lebih indah dan cantik sesuai dengan karakter perempuan yaitu halus dan lembut.

No comments:

Post a Comment