Tugas Akhir/Skripsi Ilmu Politik
Disusun oleh: Afan Fanany
Universitas Airlangga
Program Studi Ilmu Politik
Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik
Intisari:
Pemilihan kepala desa (Pilkades) merupakan salah satu bentuk kegiatan politik
yang menarik bagi masyarakat desa. Pilkades dipahami sebagai ajang pertarungan
para elit. Fakta menunjukkan keberadaan calon kepala desa (Cakades) masih
didominasi oleh segelintir orang yang berkuasa dari golongan elit desa.
Kekuasaan sebagai modal dasarnya untuk meraih kemenangan. Di sini, cakades
memainkan sumber kekuasaannya itu untuk memperoleh dukungan sebanyak-banyaknya.
Dalam praktiknya, cakades membutuhkan sebuah strategi penggunaan sumber
kekuasaan yang efektif. Melalui pertimbangan-pertimbangan yang matang (seperti
membuat rancangan strategi sampai pada penggunaannya di lapangan), sumber
kekuasaannya itu diharapkan dapat memberikan kekuatan pengaruh yang besar untuk
dapat menarik dukungan yang lebih besar pula.
Fokus penelitian ini yaitu strategi penggunaan sumber kekuasaan calon
dalam pemilihan kepala desa yang berlangsung di Desa Ngampel Kecamatan Ngusikan
Kabupaten Jombang pada tahun 2007. Dalam kajiannya, peneliti mengajukan 3
pertanyaan yang menjadi rumusan masalah penelitian, yaitu: 1) apa yang
melatarbelakangi penggunaan sumber kekuasaan calon dalam pemilihan kepala desa?
2) bagaimana strategi penggunaan sumber kekuasaan calon tersebut dijalankan?
dan 3) bagaimana pula kekuatan pengaruh yang ditimbulkan dengan adanya strategi
penggunaan sumber kekuasaan calon tersebut?
Lokasi penelitian (Desa Ngampel) ini dipilih karena adanya fenomena
pemilihan kepala desa di desa tersebut yang tidak ditemukan di desa-desa lain
di Kecamatan Ngusikan. Unit analisis yang digunakan adalah unit analisis individu.
Adapun jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan
analisis kualitatif. Sedangkan subyek penelitian ini adalah Informan yang
ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling.
Hasil
penelitian ini menjelaskan bahwa penggunaan sumber kekuasaan kedua calon ini
dilatarbelakangi oleh 2 faktor yang sama, yaitu faktor internal dan eksternal.
Faktor internal ini merupakan faktor pendorong yang muncul karena kepemilikan
sumber kekuasaan calon. Tuan tanah sebagai pemilik sumber kekuasaan ekonomi dan
tokoh masyarakat desa sebagai pemilik sumber kekuasaan berupa kharisma ketokohan.
Sedangkan faktor eksternal meliputi jabatan fungsional kepala desa, dukungan
elit, dan latar belakang kehidupan masyarakat desa. Adapun strategi yang
digunakan calon melibatkan dirinya, kader dan botohnya yang terjaring dalam Tim
Sukses. Secara individu, cara yang dipakai dengan pendekatan personal langsung
secara door to door, menjalin hubungan dengan elit penguasa yang lain, dan membentuk
tim sukses. Melalui tim suksesnya, cara yang dipakai dengan menyebarkan
kader-kadernya di tempat-tempat strategis, menempatkan kader sebagai mata-mata,
dan menjalankan fungsi sumber kekuasaan calon pada waktu yang ditentukan
(seperti: serangan fajar). Namun dari strategi kedua calon, sumber kekuasaan
ekonomi calon dari seorang tuan tanah masih mempunyai kekuatan besar
dibandingkan dengan sumber kekuasaan berupa kharisma ketokohan calon dari
seorang tokoh masyarakat desa.
No comments:
Post a Comment